Ya hallow, pada kesempatan kali ini gue pengen cerita
sedikit tentang pengalaman kasmaran gue yang berujung tak semanis kamu. Tapi,
sebelum gue cerita, alangkah baiknya kalian kenal sedikit tentang gue, nama gue
Rizky Fadillah Irwan biasa di panggil sayang, hobi gue mengagumi dia dari jauh
dan cita cita gue di Follback sama ka Riaricis dan semoga ka Riaricis baca ini.
Langsung aja gue cerita, curhat dong mah. Gue
itu sama seperti kalian, pernah merasakan yang namanya kasmaran atau jatuh
cinta, bohong kalau kalian gak pernah ngerasain kasmaran. Dari gue SD yang baru
kenal cinta, sampe sekarang gue SMA yang udah pernah merasakan namanya
merindukan tanpa dirindukan, mencintai tanpa dicintai, sampai di hutangin tanpa
di bayar, yak seperti itulah hidup.
Lagi lagi, kasus percintaan gue kali ini dikarenakan terlalu
sering bercanda, sampai akhirnya benih benih cinta itu pun hadir dalam canda
gue. Pada nyatanya, kasus gue ini bukan kasus yang orang lain jarang alami. Gue
sendiri mana pernah kepikiran bisa baper sama temen gue sendiri, apalagi
temen deket. pertama gue rasa, gue kira ini cuma rasa biasa, tapi entah kenapa
semakin lama, semakin sakit hati ini melihat dia tertawa dengan cowok lain,
rasanya hanya diri ini yang pantas untuk membuatnya tertawa lepas.
Semenjak itu, rasanya gue seneng ketika bisa bikin dia
tertawa, Apalagi ketika pelajaran Matematika datang di siang hari, rasanya udah
bosen sekolah. Tapi, ketika senyum dia hadir semuanya berubah, yang gue pikirin
udah bukan rumus Algoritma, Aljabar, Aliando, dan rumus rumus lainnya lagi,
tapi perencaaan masa depan gue sama dia. Yak, cinta memang kadang membuat kadar
keAlayan seseorang bertambah. Bahkan dari orang yang tadinya pendiam bisa jadi
aneh cuma karna cinta.
Semakin lama gue bercanda sama dia, samakin gue deket sama
dia, dan semakin pula gue baper sama dia.
Gue sadar, dengan keadaan gue yang seperti ini, mana mungkin
bisa bikin perempuan sepertia dia bisa baper juga sama gue, karna itulah yang
membuat gue menahan rasa ini sampai pada akhirnya, dia tau kalo selama ini gue
nyimpen rasa sama dia, dan semenjak itulah pertemanan gue sama dia mulai aneh,
hari yang biasanya penuh dengan canda tawa,
sekarang hanya biasa saja, karna tak ada sapa menyapa. Dan gelisah pun
sekarang hadir dalam malam malam gue, dimana malam yang biasanya menunggu untuk
bercanda pada esok hari, sekarang menuggu apakah esok akan ada canda tawa lagi.
Nyatanya, wanita yang gue kagum kagumi selama ini, punya
tambatan hati yang lebih plus-plus dari gue, ya gue bisa apa? Yak, emang
cinta bertepuk sebelah tangan itu gak enak, karna yang enak itu ditraktir jajan
sama temen.
Galau, mungkin itu kata yang pantas untuk keadaan gue
sekarang. Gak afdol rasanya kalo kalian tau rasanya cinta tapi gak tau rasanya patah hati. Semakin hari gue menyesali kenapa gue bisa baper sama dia, kenapa
gue bisa baper sedangkan pertemanan ini menjadi taruhannya.
Dan gue mulai berfikir, gue harus bangkit, gue gak bisa ngegalau-in
dia terus, karna ngegalau-in dia terus gak akan bikin nilai ujian gue
bagus. Biarlah dia hidup bahagia dengan pilihan hatinya, karena masa depan gue
itu bukan cuma soal cinta, tapi juga soal dimana bikin kedua orang tua gue menangis bahagia melihat anaknya sukses kelak.
EmoticonEmoticon